Mental Block: Penghambat Kesuksesan Yang Tak Terlihat Tapi Nyata
Apa Itu Mental Block?
Secara sederhananya bisa didefinisikan sebagai hambatan mental yang menghalangi seseorang untuk mencapai tujuan, umumnya terbentuk karena pernah mengalami trauma di masa lalu, selain juga dibentuk melalui pendidikan atau nasehat yang keliru dan diulang terus menerus hingga menjadi program bawah sadar dan belief system yang terbawa hingga dewasa, dan menjadi sabotase diri sendiri yang membuat seseorang sulit mencapai apa yang dia inginkan bahkan meskipun dia sudah bertekad kuat.
Contoh dari pendidikan yang keliru misalnya ketika orang tua terlalu waspada berlebihan sehingga sedikit-sedikit selalu melarang anaknya untuk melakukan hal yang dianggap berbahaya. Misalnya ketika anak mencoba naik tangga, alih-alih dibimbing dan dijaga, orang tua malah langsung panik dan berteriak: “JANGAN!”
Ketika sedikit-sedikit dibilang jangan, jangan, dan jangan, maka besar kemungkinan akan terbentuk program di pikiran sang anak bahwa dia tidak mampu melakukan apapun. Atau ketika anak sering disalahkan dan dikatai “bodoh”, maka akan terbentuk belief negatif bahwa dia memang bodoh dan selalu salah. Akibatnya dia jadi anak yang tidak pede atau jadi sering salah dalam melakukan apapun.
Ciri Mental Block
Ada banyak ciri dari mental block, tetapi dalam kasus pencapaian kesuksesan, jika disimpulkan, umumnya ada dua tanda yang terjadi pada seseorang ketika dia memiliki hambatan mental.
-
Merasa tidak mampu, atau tidak berdaya, sehingga tidak melakukan apa-apa, dan memilih untuk mengubur impiannya bahkan meskipun sebenarnya dia masih ingin meraihnya.
-
Merasa mampu, punya tekad untuk mengubah hidup, bekerja keras, melakukan berbagai strategi, namun anehnya tetap tidak berhasil. Selalu saja ada hambatan, dan sering terjadi saat apa yang dia inginkan sudah ada di depan mata, tetapi ada saja yang membuat dia gagal meraihnya. Saat kelelahan untuk meraihnya dia pun mengambil kesimpulan bahwa mungkin ini bukan jalan rejekinya, sehingga ada yang akhirnya menyerah dan meninggalkan impiannya meskipun dia masih tetap menginginkannya.
Benarkah soal rejeki yang jadi masalahnya?
Bisa ya, bisa tidak.
Tapi bagaimana kalau sebenarnya tidak?
Bagaimana kalau sebenarnya Anda ternyata punya mental block untuk mencapai impian itu tetapi Anda tidak menyadarinya?
Analogi Mental Block
Umumnya orang menganalogikan mental block sebagai suatu tembok hambatan yang ada di depan yang membuat seseorang sulit maju karena tembok tersebut begitu kuatnya sehingga tak bisa dihancurkan, dan jalan baru terbuka ketika tembok tersebut dirobohkan.
Karena itu dalam konteks terapi, ada kalanya seseorang diminta membayangkan mental block tersebut sebagai wujud tembok besar yang menghadang di depan mata, lalu klien diminta untuk membayangkan bahwa dia memiliki sebuah buldoser raksasa yang dapat meluluhlantakkan tembok yang kokoh tersebut sebagai simbol dari “Menghancurkan mental block”.
Analogi tersebut sangat cocok untuk menyimbolkan orang yang merasa tak mampu sehingga tak berbuat apa-apa untuk memperbaiki hidupnya.
Sedangkan untuk orang yang sudah berusaha keras tapi selalu gagal bahkan terpental, ada analogi lain dari mental block ini yang cukup bagus menurut saya yaitu “Bungee Cord”.
Seperti apa maksudnya? Silahkan lihat gambar berikut. Ini sebenarnya bukan gambar tentang mental block tapi hanya ilustrasi untuk memperjelas saja.
Apa yang terjadi jika Anda berlari tetapi tubuh Anda diikat oleh bungee cord yang elastis sehingga Anda masih bisa bergerak meski tersendat, tetapi sampai batas tertentu gerakan Anda akan terhenti, dan sekuat apapun Anda berusaha untuk maju, Anda tak bisa bergerak lagi, bahkan ironisnya efek tarikan bungee cord tersebut bisa membuat Anda terpental balik ke belakang ketika Anda memaksakan diri untuk terus maju.
Nah, begitulah kira-kira analogi dari orang yang merasa punya tekad, merasa mampu, merasa sudah bekerja keras dan mengerahkan segenap strategi, tapi anehnya selalu gagal bahkan terpental balik saat merasa tujuan sudah di depan mata, dan tak jarang mereka harus mulai lagi dari awal.
Kenapa bisa begitu?
Karena bisa jadi ada program bawah sadar yang menghambatnya untuk maju. Bukan takut gagal, tapi juga bisa berupa takut sukses.
Misalnya meskipun secara sadar dia sangat menginginkan untuk sukses, tetapi di bawah sadarnya dia berkata “tidak mau sukses”. Karena kalau dia sukses dan kaya nanti akan jadi orang yang brengsek seperti orang kaya brengsek yang pernah dia lihat di masa lalu.
Atau kalau dia sukses, nanti akan banyak teman-teman palsu yang cuma ingin memanfaatkannya saja.
Atau kalau dia sukses, nanti dia akan jadi seperti ayahnya yang meninggalkan ibunya demi wanita lain.
Atau kalau dia sukses, nanti akan banyak godaan yang menghampirinya.
Dan masih banyak lagi contoh mental block yang menghambat untuk maju seperti gangguan kecemasan berlebihan yang membuat Anda takut gagal meraih impian sehingga Anda malah mundur atau diam di tempat saat tujuan sudah hampir dekat.
Kalau setelah digali ternyata ditemukan mental block seperti ini, maka ini bukan lagi soal rejeki, tapi ini adalah sabotase diri, dan itu bisa diatasi jika Anda memang mau.
Bagaimana Cara Mengatasi Mental Block?
Banyak yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Mengubah sudut pandang tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, dan menerimanya sebagai bagian dari perjalanan hidup yang harus kita alami, kemudian memutuskan untuk tidak terpengaruh dengan masa lalu dan bertekad untuk membuka lembaran baru, maka proses pergeseran kesadaran ini akan mengurai mental block ini secara perlahan, bahkan dalam kasus tertentu bisa seketika.
Tetapi ada juga orang-orang yang mengalami kesulitan untuk melakukannya, karena pikiran negatif lebih mendominasi hidup mereka, sehingga usaha untuk mengubah kesadaran terasa sulit dan melelahkan. Mereka tidak bisa melakukannya sendirian.
Misalnya orang yang takut mati, baru mendengar kabar orang meninggal saja dia ketakutan luar biasa, seolah-olah kematian akan menghampirinya. Akhirnya dia akan berusaha sebisa mungkin menghindari berbagai kabar tentang kematian.
Jika kasusnya sudah seperti ini, biasanya dia akan membutuhkan bantuan orang lain dalam hal ini sebaiknya dia mengunjungi terapis ahli untuk membantu mengatasi masalah hambatan mental yang telah terprogram selama bertahun-tahun lamanya. Di klinik Hipnoterapi Jakarta Bekasi, kami sudah sering menangani kasus-kasus seperti ini. Mulai dari kasus mental block tidak percaya diri dalam pergaulan, sulit move on, hingga yang menghambat kesuksesan.
Anda dapat melihat beberapa contoh kesaksian para klien kami di halaman testimonial. Tidak ada jaminan hasil yang sama cepat, tetapi jika tekad Anda kuat dan bersedia bekerjasama dengan baik selama proses terapi, dan atas ijin Tuhan, maka tidak ada yang mustahil untuk dicapai demi hidup yang lebih baik.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua.
1 Comment
Warning: Trying to access array offset on value of type null in /home/jimmy/public_html/jimmyksantosa.com/wp-content/themes/enigma-premium/core/comment-function.php on line 11
Ruth
September 13, 2015at 4:50 amPak saya ingin bertanya dan sudah dikirim lewat email. Kalau bisa dibalas ya pak,Terimakasih 🙂