Cara Hidup Bahagia Dan Sehat Melalui Manajemen Pikiran
Siapa yang tak ingin hidup bahagia? Kalau semua orang ditanya satu per satu, pastilah mereka ingin bahagia. Bahkan yang sedang frustasi dengan hidupnya pun pasti tetap menyimpan setitik keinginan untuk hidup bahagia.
Tapi apa definisi kebahagiaan tersebut? Tentunya setiap orang berbeda-beda.
Ada yang mendefinisikan bahagia sebagai hidup yang berlimpah harta, bisa membeli dan membayar apapun yang mereka inginkan.
Ada yang mendefinisikan bahagia sebagai hidup dalam kasih sayang bersama pasangan mereka dalam rumah tangga yang sakinah.
Bahkan ada pula yang mengartikan bahagia itu adalah selalu dekat dengan Tuhan di manapun dia berada.
Tentunya setiap orang akan mendefinisikannya sesuai kondisi masing-masing. Dan ada berbagai cara untuk mencapai kebahagiaan tersebut, tetapi dalam artikel kali ini saya ingin bicara tentang cara hidup bahagia dan sehat melalui manajemen pikiran.
Kenapa manajemen pikiran? Dan apa hubungannya dengan kesehatan?
Jelas sangat erat. Orang yang stres berat cenderung rentan terkena penyakit kronis. Sebutlah kanker, penyakit yang sering memakan korban jiwa ini ternyata bisa berawal dari pikiran, ketika seseorang memendam rasa marah, sedih, dan kecewanya.
Atau tidak usah sebut dulu kanker, kita sebut saja dulu beberapa penyakit yang lebih ringan seperti migrain, insomnia, atau sakit punggung. Percayakah Anda bahwa penyakit-penyakit itu bisa berasal dari pikiran?
Pikiran memicu emosi atau perasaan. Dan ketika tidak dikendalikan dapat berakibat gangguan pada badan. Anda bisa membaca literatur tentang hubungan emosi dengan penyakit dalam buku-buku seperti Heal Your Body yang ditulis oleh Louise Hay, atau The Miracle of Mind Body Medicine karya Adi W Gunawan.
Masalah manusia pada dasarnya itu-itu saja, tidak jauh dari masalah keuangan, masalah relationship, serta masalah kesehatan. Dan masalah kesehatan pun bisa berawal dari masalah keuangan atau relationship.
Banyak hutang, patah hati dan sulit move on seringkali memicu stres yang mengakibatkan terganggunya kesehatan seseorang dan tidak jarang yang berakhir dengan bunuh diri.
Ironis, padahal sebenarnya masih ada pilihan untuk hidup bahagia. Ya, karena kita bisa memilih untuk makin terpuruk dalam penderitaan, atau bangkit untuk meraih kebahagiaan. Dan semua itu bisa diawali dengan manajemen pikiran.
Tidak bisa dipungkiri, sekali waktu dalam hidup ini kita akan menghadapi hal-hal yang membuat kita sedih, marah, kecewa, dan hal yang memicu emosi negatif lainnya. Tetapi dengan manajemen pikiran yang baik, kita akan dapat mengontrol semua itu sehingga tidak akan terlarut dalam emosi negatif yang berlebihan.
Orang yang mampu mengendalikan emosinya melalui manajemen pikiran bukan berarti dia tidak akan pernah sedih, marah atau kecewa. Tetapi dia tidak akan berlama-lama dalam emosi negatif tersebut, karena dia akan memilih untuk memikirkan hal-hal yang lebih memberdayakan dan mampu melihat peristiwa tidak mengenakkan tersebut dari sudut pandang yang positif.
Lalu bagaimana caranya mengelola pikiran agar hidup lebih bahagia dan sehat?
Saya menjelaskan hal ini lebih detail dalam pelatihan hipnoterapi dan juga training self healing yang rutin saya adakan beberapa kali dalam setahun, bukan hanya menjelaskan tentang cara kerja pikiran tapi juga mengajarkan cara melepaskan diri dari pikiran-pikiran negatif yang mengganggu kenyamanan hidup.
Tetapi secara sederhananya Anda bisa lakukan dengan mengetahui dan mengingat kembali apa yang sebenarnya Anda inginkan.
Ketika Anda mengalami suatu peristiwa yang menyakitkan, maka hal yang wajar jika Anda merasa marah dan dendam pada orang yang menyakiti Anda. Tetapi apakah dengan memikirkan orang itu terus menerus akan membuat Anda bahagia?
Tentu saja tidak bukan?
Ketika Anda mengalami kebangkrutan, mana yang lebih memberdayakan? Meratapi penderitaan Anda dan mengeluh sana-sini? Atau memilih untuk bangkit dan mencari jalan keluar meski mungkin tidak mudah di awalnya?
Tentunya berusaha untuk bangkit adalah cara yang lebih baik untuk keluar dari kesulitan hidup dan berusaha memahami segala peristiwa yang terjadi dari sudut pandang yang lebih memberdayakan, karena di setiap musibah pasti selalu ada hikmahnya.
Pengelolaan pikiran ini akan menjadi lebih mudah ketika kita memahami tentang cara kerja pikiran. Ada banyak metode untuk mempelajari cara kerja pikiran dan memanfaatkannya untuk hal yang memberdayakan, misalnya NLP atau hipnoterapi.
Yang perlu kita sadari adalah, seharusnya bukan pikiran yang mengendalikan kita, karena justru pikiran lah yang seharusnya berada dalam kendali kita, dia hanya alat yang diberikan Tuhan untuk menjalani kehidupan di dunia ini, karena itu kita lah yang sebenarnya punya kendali untuk menggunakannya sebagai alat penunjang kesuksesan kita hidup di dunia.
Karena itu silahkan tanyakan pada diri sendiri, apakah selama ini Anda gunakan pikiran untuk hal-hal yang melemahkan diri? Atau untuk memberdayakan diri?
Kelola pikiran Anda dengan baik, maka Anda akan lebih sehat dan bahagia dalam berbagai aspek kehidupan.
